I. PENGERTIAN PEMELIHARAAN
1. Proses
kegiatan pemeliharaann yang meliputi rangkaian tahapan kerja yang
teratur agar jaringan SR dapat beroperasi dengan mempertahankan serta
andal.
2. TUJUAN
a. Mempertahankan effesiensi jaringan SR .
b. Mempertahankan kelangsungan dan mutu penyaluran tenaga listrik ke pelanggan
c. Menjaga keamanan jaringan SR dan keselamatan kerja serta lingkungan
II. PENJELASAN JENIS KABEL DAN PERLENGKAPAN SAMBUNGAN RUMAH
1. Sambungan
rumah ( SR ) pada umumnya menggunakan kabel pilin ( 1 phasa ) 2 x 10
mm² , 3 phasa menggunakan kabel pilin diatas 4 x 10 mm²
2. Jenis konduktor : aluminium campuran.
3. Kekuatan hantar arus ( KHA ) kabel pilin 2 x 10 mm² maximum ± 50 Ampere pada temperatur 40° C
4. Sambungan / konektor yang digunakan jenis konektor tembus berbadan isolasi
5. Titik sambung penerus arus berbentuk gigi gergaji
6. Tujuan dibentuk gigi gergaji penerus arus adalah :
a. konektor
b. Sebagai
pengaman lebih bila arus lebih bila arus yang meliwati kabel pilin
melebihi batas yang diijinkan , agar jaringan SR s/d JTR tidak terjadi
kerusakan yang lebih fatal.
Gangguan yang sering terjadi pada sambungan rumah ( SR ) adalah :
1. Los kontak pada konektor JTR ke SR .
2. Los kontak pada konektor sambungan SR – SR
3. Los kontak pada terminal APP
Penyebab gangguan :
1. Mutu konektor yang kurang baik .
2. pemasangan
tidak Cara menggunakan alat yang benar : (konektor semestinya
menggunakan kunci konektor ( kunci ring yang tangkainya
berisolasi ) bukan tang kombinasi.
3. Beban seri SR melampaui batas kemampuan konektor
4. Mutu terminal kotak APP type ulir kurang baik
III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN.
1. Thermo Vision
- Kunci konektor ( kunci ring yang stangnya berisolasi ) sebanyak 2 ( dua ) buah
- Low voltage detector ( tester )
- Tang kombinasi
- Volt meter
- Ampere meter
- dll
IV. LANGKAH – LANGKAH PEMELIHARAAN SR - APP
Survey secara berkala
Tujuan untuk mengetahui :
1. Jumlah SR yang melewati batas yang ditentukan yaitu maximum 5 SR secara seri sambungan dari JTR
2. Beban total ( VA ) masing – masing deretan SR mulai dari sambungan JTR s/d SR terakhir . Jumlah maximum yang diijinkan 1 ( satu ) deretan SR = 7700 VA ( 35 A )
3. Kondisi Konstruksi SR ( dakstandard dll )
4. Kondisi APP
a. Kotak APP berkarat
b. Segel APP
c. Pentanahan APP
d. Terminal APP
5. Pemeriksaan temperatur sambungan – sambungan SR , terminal kotak APP serta temperatur kabel SR
V. PELAKSANAAN MELIHARAAN
A. Pengaturan deretan SR yang melebihi batas
1. Atur kembali deretan SR yang melebihi batas serinya masing – masing deretan SR menjadi maximum 5 seri .
2. Pada
waktu proses pengaturan SR harap di ingat / diberi tanda kabel SR / SMP
antara kabel phasa maupun kabel nol, hal ini untuk menghindari
terbaliknya pengawatan dari APP maupun instalasi pelanggan yang
berakibat fatal dari sisi keselamatan jiwa manusia maupun peralatan .
3. Penyambungan SR ke JTR maupun SR – SR gunakan perching konektor sesuai ukuran kabelnya.
Alat
yang digunakan mengencangkan mur baut konektor harus menggunakan kunci
konektor yang sesuai dengan kepala mur baut konektor . lakukan
pengencangan dengan torsi sampai kepala baut lepas ( patah )
4. Meskipun
deretan SR lebih kecil atau maximum 5 ( lima ) deretan SR , namun
bila jumlah VA deretan SR melebihi dari 7700 VA ( 35 A ) , maka
harus dilakukan pengaturan SR , sehingga jumlah VA setelah diadakan
pengaturan kurang dari 7700 VA ( 35 A )
5. Gangguan
los kontak JTR – SR tidak dibenarkan hanya mengencangkan kembali
konektor, karena kontaknya tidak akan sempurna sehingga timbul panas
pada konektor tersebut
Gangguan
los kontak pada konektor, konektornya harus diganti baru dan
pengencangan mur baut konektor sesuai aturan butir 3 ( tiga ) diatas
6. Setelah
selesai pekerjaan pemeliharaan pemasangan / penggantian konektor titik
sambung tersebut harap diuji dengan thermo vision , dengan tujuan
sempurna / tidaknya titik sambung tersebut.
sangat informatif sekali, terimakasih
ReplyDeletesolder hp